Ketika memutuskan membeli rumah bersubsidi di
Bandung dari pemerintah, Anda harus tetap teliti. Memang, kesempatan yang
diberikan pemerintah melalui program KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan) ini sangat sayang bila dilewatkan begitu saja. Apalagi untuk
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memang berhak memperoleh kredit
rumah bersubsidi ini.
Umumnya, harga rumah bersubdisi di Bandung telah
dipatok pada kisaran harga tertentu. Dengan asumsi pembayaran yang terjangkau
per bulannya serta tenor panjang 10 hingga 20 tahun, maka rumah bersubsidi bisa
menjadi solusi bagi MBR yang ingin memiliki rumah.
Dari sisi lain, jumlah pemohon rumah
bersubsidi, baik rumah maupun rusun semakin meningkat. Kendati begitu, sebagai
calon pembeli, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu kekurangan dan
kelebihan membeli rumah bersubsidi di Bandung. Berikut adalah pembahasannya.
Kelebihan
Berikut adalah kelebihan saat membeli rumah
bersubsidi di Bandung dari pemerintah.
Harga Terjangkau
Kelebihan pertama tentu Anda akan mendapatkan
rumah dengan harga terjangkau. Seperti diketahui, rumah bersubsidi
diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Jadi, harganya pasti
disesuaikan dengan kemampuan kantong MBR.
Biasanya, Kemenpera memberi bocoran harga
jual rumah bersubsidi yang akan dibangun di beberapa kota di Indonesia. Harga
per unit rumah subsidi pun berbeda dari kota satu dengan kota lainnya.
Developer Tepercaya
Banyak developer atau pengembang yang turut
bekerja sama dalam program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) ini. Para
developer telah terdaftar di beberapa asosiasi pengembang resmi seperti APERSI
dan REI.
Selain itu, meski tergolong developer kecil,
developer tersebut sudah memiliki beberapa proyek perumahan di kawasan lain
yang telah rampung atau masih dalam proses penjualan. Sehingga, risiko adanya
developer nakal pun sangat kecil.
Lokasi Potensial
Biasanya, rumah bersubsidi berlokasi di
kawasan industri yang sedang dan akan berkembang nantinya. Kawasan-kawasan yang
berada di dekat kawasan industri cepat sekali mengalami perkembangan dan akan
menjadi kawasan strategis untuk dihuni.
Jarak menuju kawasan industri dari lokasi
perumahan pun tidak terlampau jauh, hanya sekitar 7—15 km. Sehingga bagi warga
yang bekerja di kawasan tersebut, lahan perumahan bersubsidi menjadi kawasan
strategis untuk dihuni. Anda dapat mengetahui daftar rumah subsidi di Bandung
melalui halaman berikut ini https://www.rumah.com/rumah-dijual/di-area-bandung-idjb01/dibawah-200juta-rupiah
Bukan Rumah Inden
Tidak perlu cemas akan tangan-tangan nakal
developer. Karena Kemenpera telah mengatur sedemikian rupa bahwa tidak ada
sistem rumah inden untuk program rumah bersubsidi. Semua rumah sudah siap
dihuni (ready stock), untuk menyikapi kasus risiko gagal terbangun.
Calon pembeli bisa mengecek langsung kondisi
rumah di lokasi bersangkutan untuk memastikan bahwa rumah-rumah di lokasi
tersebut telah terbangun baik dan terencana.
Syarat Mudah
Untuk mendapatkan rumah bersubsidi dari
pemerintah, syarat yang harus dipenuhi tidaklah begitu sulit. Dalam Peraturan
Kemenpera No. 3 Tahun 2014, disebutkan bahwa bila calon pembeli ingin membeli
secara KPR-FLPP, maka harus memenuhi persyaratan, antara lain:
·
WNI berusia minimal 21
tahun;
·
Memiliki penghasilan tetap.
Maksimal penghasilan Rp 4 juta untuk rumah tapak dan maksimal Rp 7 juta untuk
rumah sejahtera susun;
·
Memiliki NPWP;
·
Menyerahkan fotokopi SPT dan
PPh;
·
Belum memiliki rumah
pribadi;
·
Belum pernah menerima
subsidi pemerintah untuk proses pemilikan rumah.
·
Bila sudah memenuhi syarat
di atas, saatnya Anda memilih bank penyalur KPR FLPP.
Kekurangan
Selain kelebihan, ada beberapa kekurangan
yang harus Anda ketahui sebelum membeli rumah bersubsidi di Bandung. Berikut
ini beberapa kekurangannya.
Akses Perumahan Sulit Dijangkau
Sulitnya menemukan rumah bersubsidi menjadi
kelemahan dari proyek pemerintah ini. Anda membutuhkan kendaraan pribadi untuk
dapat menjangkau lokasi perumahan tersebut. Selain itu, kondisi jalan untuk
mencapai lokasi pun masih terbilang kurang bagus.
Jauh
dari Pusat Kota
Meski dekat dengan lokasi industri, namun
rumah KPR bersubsidi jauh dari keramaian pusat kota. Sehingga bila ingin
mengunjungi pusat kota, Anda harus menempuh perjalanan jauh dan menerobos
kemacetan.
Spesifikasi Bangunan Rumah Standar
Bila mengharapkan rumah besar dengan standar
bangunan sempurna, maka itu tidak dapat Anda temukan di rumah bersubsidi.
Karena luas rumah dibatasi, yaitu 36 meter
persegi untuk rumah tapak. Sedangkan rumah susun adalah berukuran antara 21
meter persegi hingga 36 meter persegi.
Peraturan ini dibuat agar target pemerintah
mengena pada sasaran. Selain itu, beberapa rumah di kawasan tertentu memiliki
struktur bangunan kurang baik. Hal ini membuat struktur bangunan rentan terkena
masalah.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan membeli rumah bersubsidi, semoga bisa menjadi acuan Anda dalam pengambilan keputusan memilih hunian terbaik.